Selasa, 11 Agustus 2015

TIWUL

 sarapan pagi dengan sepincuk tiwul dan 1 gelas susu atau teh manis adalah salah satu favorit saya. Tetapi sayangnya , tiwul merupakan penganan yg sangat langka dan susah untuk didapatkan di kota saya. Mungkin karena penggemarnya sudah langka. Dulu waktu masih kecil senang sekali dengan jajanan pasar seperti cenil, jagung manis yg di beri kelapa, getuk dan tiwul, dan waktu itu masih ada 1 orang penjual yg menjual di pasar tradisional yang tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga setiap ibu saya kepasar selalu membeli penganan tersebut. Kesukaan saya terhadap tiwul juga berlanjut sampai sekarang. Cuma susah sekali untuk mendapatkannya dan gak tahu juga dimana membelinya. Sering kali pas lagi pengen, ada tetangga ibu yang kasih, jadilah terobati kerinduan terhadap tiwul yang langka ini.  Dan ternyata kata pak T#### OB dikantor , di pasar pagi didekat kantor saya. Itupun pak T#### harus penuh perjuangan karena kehabisan terus , belinya harus pagi betul. Sebetulnya gak tega juga minta tolong beliin sama p t#### karena sudah tua, dan karena p txxxxl nya maksa buat beliin dengan alasan sekalian antar istrinya kepasar, ya sudah lah. Akhirnya kangen dengan si tiwul terobati juga walau rasanya kurang enak karena terlalu kering. Dan lucunya semua orang orang kantor tidak ada yang mau ditawarin makan tiwul, cuma saya dengan mbak Y####,office girl, heheee,kami berdua yang menghabiskan semua tiwul2 itu. mungkin mereka pada gengsi karena tiwul itu identik dengan makanan orang susah, pengganti nasi di jawa,( tapi cuma dugaan aja ya). Tapi buat saya tiwul itu enak gurih , gak bikin enek apalagi kalau pakai kelapa parut yang masih muda enak sekali, dan karena mendapatkannya susah ya makan nya jadi semakin enak saja. Kalau makan roti isi terkadang baru makan 1 saja sudah enek, makan tiwul bisa 2- 3 pincuk daun heheeee. Iseng iseng, saya tanya dengan rekan kerja yang berasal dari daerah trans kalau ada yang jual tiwul kering disana dan ternyata susah untuk mendapatkannya lagi karena dijual semua keluar daerah ada supplier yang mengambilnya dan harganya juga lumayan dibandingkan dulu yang sepertinya tidak berharga. Wah ternyata tiwul masih punya penggemar tersendiri. Memang penganan ini perlu dilestarikan karena merupakan penganan khas indonesia yang memiliki cita rasa khas. Dari segi khasiat pun , singkong sebagai bahan dasar tiwul memiliki setumpuk khasiat yang baik bagi kesehatan. Saya juga melihat di internet sudah ada variasi makanan yg berasal dari tiwul. Tentunya dengan modifikasi , tiwul tidak kalah dengan penganan lainnya yang lebih terkenal. Dan yang terpenting image  orang makan tiwul bukan karena susah tidak bisa beli beras tetapi karena gemar dan suka. Semoga Indonesia semakin sejahtera dan tidak ada penduduk miskin yang tidak mampu untuk membeli beras.